Dalam gerak perubahan zaman dan masyarakat sebagai akibat hegemoni ekonomi neoliberal dan budaya pop – industrial, ludruk dan tayub ternyata masih memiliki daya – hidup yang menjadikan para pelakunya tetap setia di tengah – tengah kompleksitas permasalahan yang mereka hadapi.
Daya – hidup kedua kesenian ini mewujud dalam bentuk kemampuan untuk mengada, bertahan, dan berdaya di tengah – tengah permasalahan dan perubahan ekonomi, sosial, politik, dan kultural masyarakat serta negosiasi dan transformasi.
Sebagai proses historis – kultural, daya – hidup merupakan proses panjang melintasi zaman dimana masing – masing zaman menghadirkan partikularitas strategi daya – hidup, karena perbedaan kecenderungan ekonomi dan politik, misalnya, akan menghadirkan permasalahan berbeda yang butuh disiasati
Tersedia : 2 PCS